"how can I forget?
how I was feeling.
since then until made me a person today.
for whatever good memories and the bad one.
everything happened just like a season.
it phases by"
Entah sudah berapa lama aku berjeda menulis dan ingin tahu apa yang sebenarnya aku rasakan. Beberapa tahun ini, tulisanku banyak menuliskan kekhawatiranku tentang masa depan juga t. Banyak, banyak sekali, hampir semua. Aku sampai lupa bagaimana caraku melewati hari tanpa memikiran semua itu. Aku ketakutan. Aku berprasangka. Aku menutup diri. Rasanya memang membahagiakan, tapi seperti katanya. Bila dihitung, lebih banyak sedihnya. Menantikan hari bahagia yang belum kunjung datang dan sama-sama tidak memiliki petunjuk bagaimana datangnya karena tidak ada pilihan apapun yang mau diambil, sekarang. Kegilaanku sudah pudar. Kini akhirnya aku bisa menenangkan hatiku. Tempaan kesibukan yang kuambil untuk alihkan hatiku. Nyatanya memang tidak berguna. Aku hanya tambah sibuk namun hatiku tetap sama. Kini disaat semua hal ini sudah bisa aku kontrol, sibukku setidaknya bantu aku punya alasan untuk bangun esok hari.
Mimpi yang sedang kukerjakan sekarang masih ada. Namun, ternyata memang susah untukku melakukannya tanpa melihat orang yang bekerja bersamaku ada disisiku. Aku ingin secepatnya punya kantor sendiri, studio sendiri. Ingin melakukannya bersama, tidak sendiri lagi. Kapan ya?
Karena jarangnya aku berinteraksi langsung dengan orang di sampingku langsung. Kepribadian dan sosialku sepertinya jatuh. Caraku memedulikan sangat dipertanyakan karena... susah untukku perhatikan orang yang kusayang kalau ada di dekatku saja tidak. Terdengar seperti alasan. Namun sepertinya caraku memberikan perhatian dan peduli lumayan bermasalah. Karena... sudah lama aku bodo amat terhadap apa pun karena dulu aku pernah membuat kesalahan dalam memberikan perhatian dan peduliku. Jadi daripada kulakukan namun salah, mending tidak saja sekalian. Tapi yang begini ternyata juga masih kurang tepat... Membuatku jadi lebih penyendiri dan tidak banyak omong. Aku butuh saran soal ini 😔
Selain itu, aku merasa, lumayan. Twitterku sudah kuaktifkan kembali. Sungguh menyenangkan bisa berbincang lagi dengan orang baru. Hanya saja aku sedikit berubah. Tidak semua hal ingin aku dokumentasikan lagi. Tidak semua hal nyaman untuk aku bagikan. Rahasiaku yang tidak penting buatku takut untuk membagikan sesuatu sembarangan ke sosial mediaku. Berat.
Aku sangat senang bepergian ke mana pun. Ke tempat-tempat baru dan aneh. Tapi, aku memang sangat pemilih. Susah untukku bepergian dengan orang yang tidak dekat denganku secara emosional. Aku memang bisa sendiri, tapi, aku tidak ingin pergi sendiri. Aku ingin pergi bersama tapi aku tidak tahu harus dengan siapa. Menyebalkan. Ya Allah, aku benci sendiri, aku mau teman yang mau menemani aku menjalani hidup 😔