I left my heart in Pela. Cintaku untukmu, Jinggana Senja.
Kunjungan pertamaku ke Desa Wisata Pela di Kota Bangun benar-benar mengesankanku. Nggak heran kenapa banyak orang kerap kali bolak balik kesini. Seandainya punya waktu untuk kabur (??), mungkin aku bisa ditemukan di Pela saja ð Karena mungkin hanya disini pikiranku bisa tenang melihat air yang sebegitu banyaknya dan jingganya senja secantik di Danau Semayang
Perjalanan 3-4 jam dari Samarinda ke Kotabangun pakai travel. Berangkatnya rentang 200-300 per orang sekali berangkat. Naik bis atau carter mobil juga bisa. Sampai di kota Bangun, menuju pelabuhan liang ulu terus nyebrang sungai lagi ke Desa Pela sekitar 15-30 menit.
Namanya Desa Wisata Pela sebuah perkampungan yang berdiri diatas sungai yang berada di Kotabangun, Kutai Kartanegara. Desa ini terkenal dengan konservasi Pesut Mahakam; lumba-lumba air tawar fauna endemik dari pulau Kalimantan yang kini populasinya sudah sedikit. Mobil tidak bisa masuk. Hanya kendaraan roda dua dan perahu yang bisa digunakan di desa ini. Suatu kebanggaan untuk Hey Nuu Studio bisa ikut memeriahkan uniknya desa ini dengan menyediakan suvenir untuk Desa Pela.

Baju, topi, sticker, botol minuman, gantungan kunci, tas; beberapa produk yang Hey Nuu Studio siapkan untuk oleh-oleh di Desa Pela. Nanti kita tambah produk apa lagi yaa?
Waktu itu datang untuk nyambut Pak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk ngeresmiin Desa Wisata Pela yang masuk 10 besar desa wisata berkembang di Indonesia. Terima kasih Ervin, Pokdarwis Pela, Bu Hetifah, yang sudah bantuin foto sama Sandi haha.
Foto bareng orang kecamatan karena pada borong topinya Pela
Seru banget foto-foto pas lagi jualan sama Pak Hadi, Wakil Gubernur Kaltim
Jangan lupa juga kita foto di depan gerbang masuk keduanya Pela. Kesini bareng Fanaya dan Ipun. Menikmati sore jalan-jalan Pela dari ujung ke ujung pakai sepeda terus minum pop ice haha.
Dari tepi sungai, ujung Barat Pela
Jangan ketinggalan untuk beli iwak karing-nya (ikan yang diasinkan kemudian dikeringkan). Iwak di Pela bermacam-macam, beberapa bahkan sudah susah ditemukan di kota seperti Ikan Haruan dan Baung.
Ikannya gede banget

Belanjaan iwak karing buat oleh-oleh di rumah
Menikmati sore di pesisir Tanjung Tamanoh
Liburan yang menyenangkan itu liburan bareng teman-teman
Cantiknya Jinggana Senja dari Danau Semayang; danau terbesar kedua di Kaltim. Warna jingga, biru, ungu, dengan pantulan sinar matahari pada air bergemericik gemerlap di sore hari. Danau yang luas. Menyajikan pemandangan senja yang caantik sekali. Alunan lagu "Menari" dari MALIQ & D'Essentials terasa syahdu bila dilantunkan sambil melihat jingga disini.

Menikmati senja di Danau Semayang. Nggak cuma naik perahu dan bengong melihat senja. Tapi kamu juga bisa naik Banana Boat yang disediakan pokdarwis Pela lho. Selain itu juga bisa berjalan-jalan di Tanjung Tamanoh dengan lapangnya halaman rumput yang terhampar. Pokoknya menikmati senja disini cantik dan melegakan ð
Pagi hari di Desa Pela. Sebelah kanan foto SD di Desa Pela.
Sarapan Nasi Kuning ala Banjar dan Roti Gembong tabur gula putih di Desa Pela
Tidak lupa jalan-jalan sampai ke ujung kampung untuk lihat-lihat dan beli iwak karing. Bersama Teh Lulum & Bu Septi.
Dua kali ke Pela rasanya masih sama. Aku senaang menikmati hari-hariku disini. Cobain tinggal sebulan di Pela kali ya? Hehee. Sampai nanti kita kesana lagi ya, Pela. Jinggamu itu favoritku se-Kaltim setelah itu baru senja di Tepian Mahakam, Samarinda-ku yang turut cantiknya